Wednesday, March 27, 2024

Sebuah Buku Kapita Selekta Mozaik Islam dari Umar Shihab

Islam yang memiliki beragam warna dengan bermacam-macam pendapat, mazhab atau aliran dan pola pikir berbeda. Ketua MUI Umar Shihab sedikit menceritakan pengalaman masa mudanya yang sangat kental dengan pendidikan agama. Waktu itu Umar sempat bimbang dengan perbedaan ajaran Islam antara pendidikan yang didapatnya di pesantren (perspektif syafi’i) dengan pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP).

Umar mempertanyakan kebenaran hal ini kepada sang Abah, Abdurrahman Shihab. Lalu Abdurrahman menanggapi, bahwa kedua pengajaran tersebut benar, tidak pernah ada pembenaran sepihak dalam masalah fikhiyyah. Kemudian Abdurrahaman berpesan kepada Umar, untuk tidak mudah menyalahkan pendapat orang lain terutama seorang guru. Karena sejatinya guru tidak mungkin mengajarkan sesuatu yang salah kepada muridnya.

Abdurrahman Shihab merupakan seorang yang terkenal dizamannya, beliau memiliki pandangan dan sikap moderat. Sehingga beliau diterima oleh semua kalangan. Beliau termasuk salah satu idola bagi Umar Shihab selain kawannya, seorang tokoh Nasional, yakni Muhammad Natsir.

Umar menilai, pemikiran kedua tokoh idolanya ini sejalan satu sama lain. Umar, begitu mengagumi Natsir sebab mantan perdana mentri Indonesia ini merupakan satu-satunya orang yang pernah mempersatukan partai-partai Islam dalam wadah Masyumi. dan Natsir jugalah yang menginspirasi Umar untuk menulis buku tentang Islam ini yang berjudul “Kapita Selecta Mozaik Islam” yang telah di luncurkan pada Jum’at (17/10/14) di hotel Sari Pan Pacific, Jakarta.

Baca Juga:  Menikah salah satu kunci pembuka pintu Rezeki

Didalam bukunya itu, Umar menyampaikan isu-isu kontemporer yang terjadi dalam dunia Islam. Bahwa perbedaan mazhab bukan kuncinya. Tapi, bagaimana menjadikan perbedaan itu sebagai sebuah rahmat dengan menyikapinya lebih baik, tidak dengan emosi dan menggunakan logika.

Islam bukan perpecahan meski banyak aliran di dalamnya. Sejatinya bahwa Islam, tidak akan mengkafirkan satu sama lain, menerima perbedaan dan saling berkerja sama. Islam juga bukan agama radikal namun penuh kemudahan. Tidak lantas berbeda pendapat kemudian perang. Karena berbeda bukan berarti sebuah kesalahan.

Umar juga mengemukakan, buku ini dibuat dengan tujuan untuk membuat masyarakat muslim tidak berpecah belah. Semangat yang ditularkan Umar dan pertemuannya dengan para tokoh idolanya di bagian pengantar tidak lain untuk menciptakan persatuan dan ukhuwah islamiyah.

Baca Juga:  Tingkatkan Prestasi Atlet, Pengprov ASAD Lampung Gelar Konsolidasi

Din Syamsuddin, ketua MUI pun ikut memberikan apresiasinya kepada Umar Shihab. Beliau mengungkapkan bahwa sangat menaruh hormat terhadap Umar Shihab sebagai seseorang yang moderat dan alim khususnya dari segi keilmuan dan kiprahnya. Kemudian didalam merebaknya fenomena gerakan ISIS di Indonesia atau yang sejenisnya perlu mendapat tanggapan serius sebab dapat menimbulkan rasa tidak aman sekaligus mengancam kedaulatan Indonesia, tegas Din Syamsuddin. Dan yang perlu digarisbawahi adalah misi universal Islam, untuk menjadi rahmat bagi alam semesta bukan penebar teror.

Lukman Hakim pun senada dengan Din, Menteri Agama yang turut hadir pada acara malam itu menyampaikan bahwa pandangan yang moderat akan mewujudkan sikap tawadhu dan tidak merasa benar sendiri. Sering  berdialog satu sama lain juga dapat memahami dan menyikapi perbedaan.

Latest news

- Klik Official Website LDII -spot_img

Dakwah Islam

Related news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.