Bandar Lampung (17/02). Biro Kepemudaan, Kepanduan, Olahraga, Seni dan Budaya (PKOSB) DPW LDII Provinsi Lampung gelar gathering Kepemudaan dengan mengangkat tema “Tumbuhkan Kerukunan, Tingkatkan Kekompakan, Gelorakan semangat perjuangan di Saung Suka, Desa Sukabanjar, Pesawaran, (17-18/2/2024).
Taufikul Hafis ketua panitia melaporkan kegiatan ini diikuti 50 pengurus pemuda LDII, dengan tujuan: silaturahmi mewujudkan kerukunan, meningkatkan kekompakan, gelorakan semangat perjuangan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, juga sebagai ajang refreshing setelah beberapa hari yang lalu disibukkan dengan persiapan pemilu.
“Mari kita satukan kembali rasa rukun, kompak dan gelorakan semangat perjuangan untuk bangsa dan negara menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Hafis.
Sementara Ketua DPW LDII Aditya saat diskusi menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya Ghatering ini, sebagai momen untuk mewujudkan rasa kebersamaan, rasa tanggung jawab, kepedulian, rasa setia kawan, saling membantu, problem solvinng.
Tantangan ke depan semakin komplek, maka tingkatkan peran pemuda, kwalitas SDM dalam penguasaan teknologi digital, yang didasari dengan alim, faqih, Akhlaqul Karimah, terus menapak masa depan dengan penuh optimis, dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Pemuda harus optimis, terus tingkatkan kwalitas SDM, jangan mudah menyerah tatap masa depan yang lebih cerah didasari Alim, faqih, Akhlaqul Karimah,” pungkas Aditya.
Turut memberikan arahan Heri Sensustadi sekretaris DPW LDII Lampung, berpesan agar pemuda terus meningkat pengabdian kepada bangsa dan negara, jangan hanya berpangku tangan. Jadilah garda terdepan dalam menghadapi tantangan bangsa, nilai persatuan dan kesatuan, kerukunan dan kekompakan yang diutamakan. Jangan sampai terpecah belah, walaupun berbeda pilihan saat pemilu, jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax baik lewat medsos maupun media lainnya.
“Sisingkan lengan bajumu untuk negara, masa yang akan datang kewajibanmu, wujudkan mimpimu, ukir prestasi untuk negeri dalam bingkai NKRI,” ujar wakil bendahara FKUB Lampung.
Acara diisi dengan dinamika kelompok, diskusi nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan, diakhiri dengan foto bersama, dengan yel-yel “rukun-rukun-rukun”.
