ldiilampung.com Makan sahur menjadi awal kita menyiapkan diri menahan rasa lapar dan haus seharian, ada yang makan dan minum sepuasnya. Saking asiknya sampai terlewat waktu subuh. Waduh jangan sampai ya…
Selama ini cara yang kalian pakai untuk mengetahui batas waktu sahur apa? Lihat TV? atau Lihat Tabel yang di terbitkan Kementerian Agama? Tentu apapun caranya zaman modern sekarang sangat memudahkan kita dalam mengerjakan agama ya, bisa dengan melihat jam yang di sesuaikan dengan kalender waktu dari kementerian agama, atau dari media lain.
Terbayang gak bagaimana zaman dulu, para sahabat nabi menyikapi ayat tentang batas sahur? Kisah ini tentang Sahabat Nabi Bernama Adhi Bin Hatim, salah persepsi tentang tafsir Surat Al-Baqoroh ayat 187 yang berbunyi:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمْ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ
“Dan makan minumlah kamu sehingga terang bagimu benang putih dari benang hitam. (QS. Al-Baqarah: 187)
Beberapa sahabat salah satunya Adhi Bin Hatim salah tafsir, Bahkan Adhi Bin Hatim melakukan Cara dengan mengikat dua benang Berwarna Hitam dan Putih di Dua Kakinya , dan akan terus makan sampai kedua benang itu terlihat, ahirnya Alloh menurunkan lafal : ْ مِنْ الْفَجْرِ sebagai penjelasan bahwa yang di maksud jelasnya hitam dan putih adalah waktu Fajar.
Sebagai pelajaran bagi kita bahwa saat ini kita di pemudah dengan berbagai teknologi, semoga bisa lebih semangat ya…