Thursday, March 28, 2024

Menghilangkan Rasa Galau, Ini caranya..

Galau sering muncul dengan sendiri secara tiba-tiba, ini hal yang kita takutkan ketika rasa galau dan gelisah itu datang kepada diri kita sendiri.

Memang dalam sebuah kehidupan di dunia dengan berbagai persoalan yang kita hadapi, dan lumrah kalau kita menjadi galau. tapi kalau galaunya berkepajangan, akan menjadi penyakit dalam hidup kita yang akan menjadikan kita susah untuk “move on”.

Nah bagaimana kita menghadapi ketika kita di landa rasa galau dan gelisah, apa yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:

DZIKIR

“(yaitu) orang-orang beriman yang hati mereka tentram dengan dzikir pada Alloh. Ketahuilah bahwa dengan dzikir pada Alloh hati akan merasa tentram”. (QS: Ar-Ro’d ayat 28)

Seharusnya kita bisa bermawas diri bahwa kalau kita sering galau, itu bisa jadi karena kita kurang berdzikir. Dan bagi yang sudah membiasakan berdzikir, Alloh menjanjikan baginya ketentraman hati alias tidak galau / gelisah.

ISTIGFAR

Kalimat Dzikir memang banyak, lalu apa yang harus kita baca? kalimat dzikir yang bisa kita baca yakni Istigfar.

Salah satu sabda Rasululloh SAW dalam hal keutamaan istigfar adalah: “Barang siapa yang membiasakan membaca istigfar maka Alloh akan memberinya jalan keluar dari setiap problema hidup yang dia hadapi, memberinya kemudahan dari segala kesulitan hidupnya dan Alloh juga akan memberi rejeki dari sumber atau arah yang dia tidak duga sebelumnya”. (HR Ibnu Majah).

Baca Juga:  Ini Cara Sahabat Nabi Mengetahui Batas Waktu Sahur

Jadi hikmah dari istigfar pun, selain sebagai penghapus dosa, juga adalah sebagai penghilang galau.

TAHLIL dan TASBIH

“dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi sambil marah-marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka ia menyeru dalam kegelapan[*]: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim”. (QS: al-Anbiya’ ayat 87).

“Maka Kami mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kedudukan, dan seperti itulah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”. (QS: al-Anbiya’ ayat 88)

[*] yang dimaksud dengan “dalam kegelapan” ialah di dalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari. Maka kita pun bisa membaca tahlil dan tasbihnya Nabi Yunus ini untuk menghilangkan kegalauan:

“Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin”.

ISTIQOMAH & TAHMID

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan Kami adalah Allah” kemudian mereka istiqomah, maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kalian takut dan janganlah merasa sedih; dan gembiralah dengan surga yang telah dijanjikan pada kalian”. (QS: Fushshilat ayat 30).

“Aku kagum dengan sikap orang beriman terhadap ketentuan Alloh. Jika Alloh menentukan nikmat, maka dia bertahmid dan bersyukur; jika Alloh memberinya musibah, dia bertahmid dan bersabar. Berarti dia mendapat kebaikan dari setia keadaan”. (HR Ahmad bin Hanbal).

Sikap Istiqomah, teguh pendirian, konsekwen dan konsiten, “tetap menetapi” peraturan-peraturan Alloh, dan kita memahami hikmah dari tahmid (membaca: “Alhamdu lillaah”) sambil bersyukur dan sabar maka mestinya membawa kita pada kehidupan yang gembira dan tidak galau. Apalagi Alloh menjadi kekasih pelindung kita, bukankah tidak ada yang lebih baik dari pada itu?

Baca Juga:  Hikmah Dibalik Puasa Ramadhan

PERCAYA ADANYA TAKDIR

Takdir, iman kita harus tegak dengan percaya pada rukun iman yang ke enam, rukun iman yang ke-enam adalah percaya adanya takdir. tidak percaya dengan adanya takdir bisa membuat seseorang menjadi kufur. dan Rasululloh SAW menyabdakan: ” “Beriman pada takdir bisa menghilangkan kesusahan besar maupun kesusahan kecil”. (HR al-Hakim).

BERPRASANGKA BAIK DAN SABAR

“Aku berada pada persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku”. (HR Muslim). Dalam memilih antara berprasangka jelek (su-uzhzhon) dan berprasangka baik (husnuzhzhon) maka akal sehat akan membawa kita pada husnuzhzhon. Hadapilah hidup ini dengan optimistis, jangan selalu pesimistis karena akan membuat hidup kita jadi galau.

Pada hakekatnya orang sabar itu bukan orang yang pasif menyerah pada takdir, tapi orang sabar itu adalah orang yang menhadapi hidup dengan penuh taktik dan strategi.

Di era sekarang yang semakin tajam tingkat persaingannya, kita dituntut untuk menjadi pemenang, tapi kita juga harus memiliki planning, manajemen, taktik dan strategi yang baik dan mumpuni. Dan itulah tandanya orang sabar, seraya kepada Alloh-lah tempat kita bertawakal. (NuansaOnline/LINES Lampung)

Latest news

- Klik Official Website LDII -spot_img

Dakwah Islam

Related news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.