Thursday, March 28, 2024

LDII Lampung Kirim 27 Peserta Ikuti Halaqah Kubro

Jakarta – LDII Lampung mengirimkan 27 peserta mengikuti Halaqah Kubro Tahfidzil Quran yang diselenggarakan oleh DPP LDII. Kegiatan yang berlangsung di Jakarta Islamic Center pada Senin (8/8) dihadiri oleh 11.019 peserta dari seluruh Indonesia. Turut mendampingi pengurus H Iswanto, S.Pd selaku Korbid Biro Pendidikan Agama dan Dakwah DPW LDII Prov. Lampung yang juga merupakan Dewan Asatidz Ponpes Nurul Huda Lampung.

Outputnya, kegiatan ini digalakkan untuk mencetak para penghafal Alquran sejak usia belia.

“Kami berharap para pemuda pemudi itu hidup di atas jalan Alquran. Dengan demikian Alquran menjadi sandaran budi pekerti untuk menjadi seorang profesional religius. Mereka yang menghafal Alquran, pastilah anak-anak yang cerdas dan berperilaku baik. Inilah yang menjadi generasi harapan bangsa di masa depan,” papar Ketua DPP Chriswanto Santoso.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Komunikasi dan Humas Kemendikbud Prof Dr Ibnu Hamad, M.Si mewakili Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua MUI Pusat Dr KH Shodikun, M.Si, dan Takmir Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) H Ma’arif Nurhadi. Acara ini menjadi motivasi bagi para tahfidz muda LDII, pasalnya tiga mufti Ma’had Haromain datang langsung dari Mekkah untuk acara ini, mereka antara lain Syaikh Abdullah Al Assyiri, Syaikh Sulaiman Al Fifi, dan Syaikh Muhammad Zahroni.

Baca Juga:  LDII Turut Lepas Sjachroedin ke Kroasia

Menurut Chriswanto, kedatangan para ulama dari Mekkah itu untuk memberikan motivasi bagi para santri tahfidz. DPP LDII berharap, nasehat para ulama itu bakal menambah semangat para santri menghafal dan rajin ‘muroja’ah’ atau mengulang hafalan Alquran. “Selain itu terdapat nilai-nilai penting yang didapat dari menghafal Alquran seperti, spiritual, emosional dan intelektual,” tambahnya.

Nilai emosional yang dimiliki para penghafal Quran, yakni memiliki sikap sabar sehingga meningkatkan rasa tawakal pada Allah. “Hal ini yang menarik,” ujar Chriswanto. Karena itu halaqoh kubro mengambil tema “Pengembangan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Tahfidzul Qur’an”.

Terlebih lagi, pengaruh globalisasi semakin tak terbendung, sehingga penting untuk menyiapkan generasi masa kini dengan daya tahan tinggi. Melalui pengembangan dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik, generasi masa kini tidak hanya tumbuh dari segi inteligensi atau pandai secara intelektual namun juga emosional (Emotional Quotient) atau segi ilmu agama.

Baca Juga:  FMI Lampung Gelar Pengajian Songsong Pemilu tahun 2024

Menurut Chriswanto pendidikan Alquran adalah cara menjadikan generasi yang tawadhu, khusyuk, ikhlas, berakhlaqul karimah, dan cinta kasih terhadap sesama. Sikap inilah yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan pengaruh globalisasi yang menimbulkan pergeseran nilai-nilai dan norma kehidupan.

Dengan adanya halaqoh Tahfidz Qur’an, diharapkan melahirkan generasi-generasi baru yang berkarakter, cinta Alquran, cinta tanah air, dan berakhlaqul karimah, sesuai yang diamanahkan oleh nilai-nilai luhur Pancasila.

Syaikh Abdullah Al Assyiri dalam tausiyah-nya kepada para santri mengatakan, para penghafal Alquran yang masih muda belia termasuk dalam kategori tujuh golongan yang masuk ke dalam surga, “Mereka masuk surge karena saat muda tumbuh dengan ibadah kepada Allah dan senang terhadap Alquran. Mereka menggantungkan hatinya di masjid,”kata Abdullah Al Assyiri.

Semakin mendalami Alquran, memahami, dan mempraktikkannya, maka semakin dekat dengan Allah dan derajatnya bertambah di sisi Allah. “Mereka yang membaca Alquran disertai para malaikt. Bagi yang mau menghafal Alquran hingga mengalami kesulitan dalam hafalannya, pahalanya ditambah. Dan Alquran itu pelindung dari penyakit hati,” ujarnya.

Latest news

- Klik Official Website LDII -spot_img

Dakwah Islam

Related news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.